Geopark Karangsambung Menjadi Geopark Nasional
Geopark Karangsambung Menjadi Geopark Nasional
BOGOR - Wakil Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, menerima sertifikat Geopark Karangsambung Karangbolong sebagai Geopark Nasional dari pemerintah pusat. Sertifikat tersebut diserahkan oleh Deputi Kemaritiman Setkab, Agustina Murbaningsih, kepada Wakil Bupati Kebumen, di Geopark Pongkor Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11).
Penyerahan sertifikat pengakuan status geopark nasional untuk Geopark Karangsambung Karangbolong bersama dengan tujuh pemerintah daerah lain tempat taman bumi itu berada. Yakni Geopark Pongkor di Bogor, Geopark Meratus (Kalimantan), Geopark Silokek (Sijunjung, Sumatera Barat), Geopark Sawahlunto (Sumatera Barat), Geopark Ngaraisianok-Maninjau (Sumatera Barat), Geopark Natuna (Kepulauan Riau), dan Geopark Banyuwangi (Jawa Timur). Penetpanan oleh pemerintah pusat ini setelah melalui sejumlah tahapan usulan dan evaluasi selama tiga tahun lebih. Penyerahan sertifikat kenaikan statusnya dari Geopark Lokal menjadi Geopark Nasional tersebut dilakukan di Taman dan Museum Tambang Emas Geopark Pongkor Desa Bantar Karet Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor. Hadir mendampingi Wakil Bupati, Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAP3DA) Kebumen, Djoenedi Fatoerachman, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kebumen. Turut hadir, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Karangsambung Chusni Ansori, Kepala UPT BIKK LIPI Kebumen Edi Hidayat, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kebumen Zuhroh Yazid Mahfudz serta sejumlah tokoh lainnya.
Wakil Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, mengatakan dengan ditetapkannya Geopark Karangsambung-Karangbolong sebagai geopark nasional akan mampu membangkitkan perekonomian. Dia meyakini, ekonomi akan berkembang pesat di 59 situs utama Geopark Karangsambung-Karangbolong yang terdiri 41 situs geologi, 8 situs biologi dan 10 situs budaya. Kepala BAP3DA) Kebumen, Djoenedi Fatoerachman, mengatakan Geopark Karangsambung Karangbolong yang berada di kawasan seluas 543.599 kilometer pesegi, mencakup 117 desa di 12 kecamatan di Kebumen, akan dikelola sebagai kawasan konservasi, edukasi dan ekonomi masyarakat. Geopark ini terdiri dari situs warisan geologi dan bentang alam di kawasan Cagar Alam Geologi Nasional Karangsambung dan Kawasan Bentang Alam Karst Gombong Selatan. "Di situ kita bisa menjumpai aneka warisan geologi berumur jutaan tahun, keanekaragaman geologi, hayati serta budaya," ujar Djoenedi. Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyampaikan dengan ditetapkannya delapan geopark tersebut, saat ini Indonesia memiliki 15 geopark nasional. Arief menyampaikan harapannya kepada para pemimpin daerah agar menindaklanjuti penetapan taman bumi di wilayahnya sebagai geopark nasional dengan berinvestasi untuk mengelola serta mengembangkannya. "Harapannya geopark ini mensejahterakan masyarakat dan semakin melestarikan alam," kata Arief. Pada kesempatan itu, Menteri Pariwisata mengajak kepala daerah berinvestasi mengembangkan taman bumi alias geopark. “Saya yakinkan pada semua kepala daerah, bahwa geopark bisa dijual. Tapi kalau tidak investasi, tidak bisa. Harus investasi,” tegas Arief. Dalam pandangan Arief, terlepas dari potensinya yang banyak, perkembangan geopark di Indonesia relatif lambat dibandingkan negara lain. Contohnya saja China yang kini telah mampu mencetak 34 geopark berstatus (UGG) atau UNESCO Global Geopark dan 204 geopark nasional. Sementara, Indonesia baru memiliki 15 geopark nasional dan empat geopark UGG. Jika dirincikan, empat geopark UGG itu meliputi Batur-Bali yang menyuguhkan lansekap dua kaldera gunung api, dan Gunung Sewu dengan pemandangan karst tropis yang klasik. Juga, Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu di Sukabumi, Jawa Barat, yang diteguhkan sebagai UGG dalam sidang Executive Board UNESCO ke-204 pada April lalu di Paris, Prancis. Satu lagi adalah Gunung Rinjani, Lombok. Namun, hingga kini masih berstatus deferred application. Dikatakan Arief, China mampu memanfaatkan geopark miliknya untuk menggaet sebanyak 21 juta pengunjung. Bahkan, 65% sumbangan ekowisata di China bersumber dari geopark. Tidak heran, Geological Society of Australia pernah mencatat jika 1 geopark di China diperkirakan bisa menghasilkan US$26 juta tiap tahunnya. Selain menjadi sumber pendapatan bagi negaranya, keberadaan geopark di China juga mampu menjaring tenaga kerja yang melimpah. Keseluruhan geopark setidaknya membutuhkan pekerja kerah biru, seperti manajer, staf administrasi, dan staf frontline setidaknya 484.500 orang.(*)
- bag-humas.kebumenkab.go.id