Diorama Arsip Nasional Republik Indonesia
Diorama Arsip Nasional Republik Indonesia
Apresiasi bangsa terhadap arsip merupakan cerminan nilai budaya yang luhur terhadap nilai-nilai kesejarahan. Perhatian terhadap pentingnya arsip bagi kehidupan berbangsa dan bernegara perlu diwujudkan dalam bentuk visual sebagai rekaman memori kolektif bangsa dan bahan pertanggungjawaban nasional.
Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa adalah ungkapan dinamika proses berbangsa dan bernegara dari masa ke masa yang ditampilkan melalui perpaduan arsip, seni, dan teknologi. Gagasan untuk membangun Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa bertujuan untuk mengangkat peranan arsip sebagaibagian penting dari proses kehidupan berbangsa, guna memupuk semangat kesatuan dan persatuan bangsa serta untuk memupuk kecintaan terhadap tanah air, disamping mengukuhkan arsip sebagai simpul pemersatu bangsa.
Penggubahan bentuk arsip menjadi karya seni dengansentuhan teknologi ini sejatinya untuk memperkenalkan arsip kepada masyarakat dengan cara yang mudah dipahami dan menarik.
Tepatlah bahwa Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa adalah suatu upaya Arsip Nasional Republik Indonesia untuk mewujudkan salah satu misinya yaitu memberikan akses arsip yang seluas-luasnya kepada publik untuk kepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian, dan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan rakyat sesuai peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaidah kearsipan demi kemaslahatan bangsa.
MEDIA PENYAJIAN
Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa menceriterakan rangkaian peristiwa yang didasarkan kepada arsip, dimulai dari Masa Kejayaan Nusantara, Perjuangan Melawan Penjajahan, Kebangkitan Nasional, Proklamasi Kemerdekaan, Masa Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan, Masa Reformasi, yang diakhiri dengan perenungan di dalam ruang teater.
Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa menggunakan ruangan seluas 750 m2 terdiri atas 8 hall, masing-masing memuat petikan peristiwa pada episode tertentu. Sajian peristiwa ditampilkan dengan berbagai teknik, perpaduan antara seni dan teknologi.
HALL A
Hall A menyediakan fasilitas digital book berupa katalog Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa di antaranya arsip khusus mengenai berbagai peristiwa serta menampilkan profile tokoh nasional yang berperan dalam sejarah perjalanan bangsa.
HALL B
Masa Kejayaan Nusantara hingga Masa Penjajahan Hindia Belanda di Bumi Pertiwi ditampilkan pada Hall B yang direpresentasikan oleh dua kerajaan yang pada masanya berhasil menguasai wilayah Nusantara, yakni Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit. Adapun sub tema "Melawan Penjajahan Di Bumi Pertiwi" diwakili oleh display tokoh/pahlawan di era prakebangkitan nasional. Sedangkan pemilihan tokoh didasarkan pada pertimbangan sebaran lokasi perjuangan.
HALL C
Pada Hall C pengunjung dibawa ke suasana yang bernuansakan pergerakan tokoh-tokoh pemuda yang diawali tahun 1908 hingga tahun 1928. Catatan sejarah dalam bentuk grafis ditampilkan pada panel-panel display yang ditempatkan pada dinding dan kolom. Naskah Sumpah Pemuda merupakan salah satu materi display.
Floatingdiorama (diorama dengan teknik penempatan "mengambang") yang menggambarkan peristiwa Sumpah Pemuda menjadi point of interest episode ini yang dapat dilihat dari beberapa arah. Kisah pergerakan kebangsaan ini berakhir menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
HALL D
Sajian Diorama pada Hall D mengingatkan pengunjung pada peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menampilkan Ibu Fatmawati yang sedang menjahit Sang Saka Merah Putih.Setelah itu dilanjutkan dengan menampilkan patung Soekarno didampingi Mohammad Hatta saat membacakan Proklamasi di depan kediamannya Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta serta beberapa foto peristiwa seputar proklamasi.
HALL E
Pada episode pertama (Hall E), pengunjung dapat menyaksikan betapa negara dan bangsa yang baru merdeka ini dihantam berbagai gangguan yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konflik internal maupun eksternal tersebut terjadi pada rentang tahun 1945-1965. Beberapa peristiwa heroik sekitar 1945 diharapkan dapat menjadi teladan jiwa kepahlawanan bagi generasi penerus. Di sini ditampilkan pula potret prestasi bangsadalam membangun NKRI baik nasional. regional maupun internasional.
HALL F
Pada episode pertama (Hall E), pengunjung dapat menyaksikan betapa negara dan bangsa yang baru merdeka ini dihantam berbagai gangguan yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konflik internal maupun eksternal tersebut terjadi pada rentang tahun 1945-1965. Beberapa peristiwa heroik sekitar 1945 diharapkan dapat menjadi teladan jiwa kepahlawanan bagi generasi penerus. Di sini ditampilkan pula potret prestasi bangsadalam membangun NKRI baik nasional. regional maupun internasional.
HALL G
Hall G memuat peristiwa terpilih sepanjang rentang waktu 1998 - 2008. Dalam waktu sepuluh tahun itu, antara lain terjadi empat kali pergantian Presiden RI, perubahan/amandemen terhadap Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, terbitnya Undang-undang Otonomi Daerah, lepasnya Provinsi Timor-Timur, dan tercapainya kesepakatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Pemerintah Republik Indonesia. Peristiwa penting lain adalah bencana tsunami yang mendapat perhatian internasional.
Dalam kerangka memupuk semangat persatuan dan kesatuan bangsa, pada Hall G juga ditampilkan contoh pakaian adat dan lagu-lagudaerah yang mengapresiasikan pengunjung akan kekayaan dan keberagaman budaya bangsa serta saratnya Bumi Pertiwi dengan kearifan lokal. Lagu-lagu daerah dapat diperdengarkan melalui pilihan judul lagu pada layar monitor.
HALL H
Akhirnya, pengunjung diajak menyaksikan film tentang sejarah perjuangan bangsa sejak tahun 1942 hingga sekarang. Tayangan ini diharapkan dapat menggugah hati nurani anak bangsa sekaligus sebagai wahana perenungan bahwa kejayaan bangsa hanya bisa dicapai dengan kerja keras dan pengorbanan.