Komunitas GSM Selenggarakan Ngobras di Theater Disarpus
Komunitas GSM Selenggarakan Ngobras di Theater Disarpus
Kebumen - (9/11/2024) Komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) telah menyelenggarakan NGOBRAS ( Ngobrol Bersama Komunitas) ke-6 di Disarpus Kebumen Sabtu . Kegiatan NGOBRAS ( Ngobrol Bersama Komunitas) GSM sebelumnya selama tahun 2023 hingga 2024 telah dilaksanakan 7 kali secara luring bersama berbagai narasumber hebat. NGOBRAS bersama GSM Kebumen sebelumnya pernah dilaksanakan di SMK N 2 Kebumen, di SMA N 1 Buluspesantren, di SDN 3 Tamanwinangun, di Mexolie, di SMK N 1 Ambal , dan kini di Disarpus Kebumen. Kegiatan Ngobras ke-6 ini merupakan ngobrol bersama Komunitas GSM yang menarik dan menginspirasi bagi peserta. Materi disampaikan oleh narasumber Handri Nofianto yang merupakan seorang Wirausaha Muda. Ia berasal dari Desa Tlogosari Ayah Kebumen. Saat ini Handi Nofianto berdomisili di Desa Widarapayung Wetan, Binangun, Cilacap Jawa Tengah. Pada materi NGOBRAS GSM Kebumen kali ini, ia mengusung tema Kesadaran Diri dan Visi Pendidikan di Masa Depan. Acara dipandu langsung oleh Paryanto, S.Pd dan Cahaya Prihatiningtyas, S.Pd. Paryanto merupakan seorang Guru BK SMP N 1 Karanggayam, sedangkan Cahaya Prihatiningtyas adalah Guru Bahasa Inggris dari SMP N 1 Adimulyo. Pada kesempatan itu dihadiri oleh Kepala Disarpus Kebumen, Narasumber Handri Novianto, Ketua Komunitas GSM, Pegiat GSM dan beberapa kepala sekolah, dewan guru serta mahasiswa dari Kabupaten Kebumen. GSM akan terus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan terus bergerak ditengah budaya yang terus diinternalisasikan kedalam diri sebagai guru yang sadar diri. Mendidik sepenuh hati dengan meraki (cinta, jiwa dan kreatifitas) mempersiapkan anak didik yang juga sadar diri akan potensi dirinya, siapa dirinya, dan apa tujuannya. Guru meraki akan menyiapkan anak didik menjadi great people yang dapat hidup menjadi apapun, dimanapun dan kapanpun, lanjutnya. Adapun solusinya bukan dengan melemahkan, menjatuhkan mental gen Z dengan mengatakan generasi strawberry yang lembek, merendahkan gen z yang tak suka kerja. Akan tetapi dengan berkolaborasi saling mengisi dan memahami serta memberdayakan kekuatan masing masing, ungkap Ketua GSM Gen X kekuatannya ada pada kinestetik, rajin, tekun, gerak cepat, resiliensi bagus, sukanya memerintah dan melarang. Gen Y kekuatannya ada pada kemampuan berpikir, menganalisa, logis matematis, Sedangkan Gen Z kekuatannya adalah rasa dan kreatifitas. Maka cara yg tepat untuk memberdayakan gen Z adalah memberikan challenge, pandu untuk membuat goal atau target target namun berikan ruang kebebasan untuk mereka. Kesempatan untuk merealisasikan dengan cara yang paling sesuai dengan dirinya, tidak suka diatur dan dipaksa namun membutuhkan keteraturan, pungkasnya Ade Irma Ghozali juga membacakan puisi di tengah sambutan yang berisi tentang Kurikulum dan generasi zaman sekarang.Selanjutnya paparan dari narasumber pengusaha muda tentang Kesadaran diri dan visi pendidikan.Sebelumnnya peserta disajikan cuplikan video tentang perjalanan tokoh GSM yang sudah terkenal yakni Muhammad Nur Rizal dan istrinya yakni Novi Puspita Candra. Handri mengatakan bahwa kita sama-sama membimbing, mendidik, membentuk karakter tim dan karyawan. Bagaimana cara membentuk karakter yang punya resiliensi kita. Resiliensi merupakan kemampuan untuk bangkit kembali ketika jatuh. Kemudian ada karakter empati yakni perasaan apa yang orang lain rasakan. Menurut Handri bahwa kesadaran diri itu penting karena kesadaran diri itu awal dari semua perubahan. Kesadaran diri merupakan level yang paling dasar untuk kesadaran-kesadaran yang lain. Adapun level kesadaran no satu adalah kesadaran diri, nomor dua kesadaran diri untuk memahami diri sendiri, harapan, value kita, belief sistem, pemikiran, tindakan yang harus kita lakukan dan hasilnya, serta pembelajarannya. Kesadaran diri itu nanti akan menjadi dasar kesadaran berikutnya interikasi. Interaksi adalah bentuk dari kesadaran diri Dapat kita bayangkan jika kita berinteraksi dengan orang yang tidak memiliki rasa empati, tidak bisa memahami diri sendiri? Bagaimana bisa memahami orang lain memahami diri sendiri saja tidak bisa.Ketika kesadaran interaksi baik, saling memahami keunikan masing-masing, saling menerima maka akan nyaman berinteraksi.Kemudian ada kesadaran organisasi, bahwa kita memiliki organisasi yang tujuannya yang sama. Dalam kesadaran organisasi sebenarnya diawali dari kesadaran diri dan interaksi. Adapun kesadaran ke-4 yaitu kesadaran ekosistem yakni kesadaran lingkungan sosial yang berhubungan dengan kita. Kesadaran ekosistem di sekolah meliputi kesadaran guru, siswa, dan kesadaran orang tuanya, dan paling utama pengaruhnya yakni dinasnya.Kesadaran ke-5 yaitu kesadaran sosial yaitu kita memiliki kepedulian sosial yang lebih luas dari ekosistem.Kesadaran ke-6 yakni kesadaran nation adalah kesadaran negara. Harapannya adalah sampai ke kesadaran 7 yaitu kesadaran universal atau dunia. Menurut peserta dari semua generasi ada di sini Baby Boomers, Gen X, Y, Z berkumpul jadi satu saling mengisi dan berkolaborasi.