44 Tahun Perpustakaan Nasional: Kreativitas Tanpa Batas, Inovasi Tiada Henti, Menuju Indonesia Emas 2045
44 Tahun Perpustakaan Nasional: Kreativitas Tanpa Batas, Inovasi Tiada Henti, Menuju Indonesia Emas 2045
Jakarta- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) telah berpartisipasi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) SINOVIC dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sepanjang tahun 2020-2023.
Selama periode tersebut, ada beberapa hal yang telah dicapai oleh Perpusnas. Yang pertama, telah menghasilkan 14 Inovasi dan 1 inovasi terpilih dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022. Kedua, Pada tahun 2023 Perpusnas telah bergabung ke dalam Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNAS). Situs JIPPNAS saat ini telah mendata Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNAS) terdiri 246 instansi pemerintah pusat dan daerah, terdapat 2.938 inovasi dan 2.012 inovasi yang sudah direplikasi. Ketiga, Pada Tahun 2024 Perpusnas terpilih sebagai lembaga yang mengikuti evaluasi pelayanan publik berkesinambungan.
Beberapa capaian lain adalah yang pertama berdasarkan data Global Inovation Index (GII) tahun 2023, Indonesia berada pada urutan ke-61 (nilai 30,3) dari 152 negara yang masuk dalam Laporan GII 2023. Yang kedua berdasarkan data olahan dari Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan (Pusbiola) Perpusnas, menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam peringat ke-9 dari 65 negara dunia dalam dunia penerbitan secara global.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusbiola Suharyanto dalam sambutannya di apel pagi hari Senin (29/04/2024) dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Perpusnas ke 44 tahun pada tanggal 17 Mei 2024 mendatang.
Dia menjelaskan kiprah dan peran Perpusnas dalam dunia perpustakaan dan kepustakawan sudah banyak yang telah dicapai.
“Oleh karena itu penguatan kreativitas dan inovasi terus dilakukan hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Perpustakaan Nasional (Renstra 2020- 2024) yaitu penguatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas dengan pemanfaatan perpustakaan bagi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat, ditandai dengan meningkatnya nilai budaya literasi dari 55,03 (Baseline 2019) menjadi 71,0 tahun 2024.”jelasnya.
Lebih lanjut Kepala Pusbiola menjelaskan pentingnya beberapa arah kebijakan untuk menghadapi tantangan dan peluang untuk terus berkreativitas dan berinovasi secara berkelanjutan menjadi bagian langkah masa depan Perpusnas menuju Indonesia Emas 2045.
“Arah dan kebijakan terbagi menjadi tiga jangka waktu tertentu, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.”tambahnya.
Arah dan kebijakan jangka pendek yang pertama adalah pembentukan secara fungsional atau pengaturan (regulasi) unit kerja sebagai pengampu/pembina inovasi yang berkelanjutan, yang kedua penguatan Inovasi Perpusnas sebagai instansi pemerintah yang terpilih sebagai Hub Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nsional (JIPPNas), yang ketiga kesiapan Perpusnas dalam Evaluasi Inovasi yang berkelanjutan yang berjalan pada bulan April-November 2024, yang keempat penguatan Inovasi Perpusnas (SPBE Prioritas) dalam INA Digital Transformasi Layanan Publik di Indonesia sebagai penerapan dari SPBE Prioritas / Peraturan Presiden RI No. 82 Tahun 2023 Tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan digital Nasional Digital yang rencananya akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di bulan JuniJuli 2024.
Arah dan kebijakan jangka menengah terdiri dari 2 hal. Yang pertama adalah Penetapan Tujuan pembangunan Perpustakaan Nasional melalui kreativitas dan Inovasi yang berkelanjutan dalam Rencana Strategis Perpusnas 2025-2029. Yang kedua Program dan kegiatan (2025-2029) berbasis inovasi berkelanjutan (inovasi tiada henti) menjadi program prioritas Perpusnas terutama dalam unit pelayanan publik.
Sedangkan untuk arah dan kebijakan jangka panjang Penyusunan Peta Jalan Pembangunan Bidang Perpustakaan Menuju Indonesia Emas 2045 berbasis inovasi melalui arah pembangunan antara lain yang pertama Transformasi Sosial (Perpustakaan Berkualitas yang merata), yang kedua transformasi ekonomi (Iptek dan inovasi perpustakaan, penerapan perpustakaan hijau, transformasi digital, perkotaan dan pedesaan sebagai sumber informasi lokal) dan yang terakhir adalah Transformasi Tata Kelola (Regulasi Perpustakaan sebagai lembaga yang berintegritas dan adaptif).
Sebagai penutup, dia menegaskan bahwa kreativitas dan inovasi Perpusnas menuju Indonesia Emas 2045 perlu dilakukan secara berkesinambungan melalui penguatan program kegiatan 2024, Rencana Strategis Perpusnas 2025-2029, dan Peta Jalan Inovasi Perpusnas dengan berlandaskan arah pembangunan.
Reporter: Anastasia Lily (perpusnas)