Bantuan Buku Bermutu untuk Perpustakaan Desa Menjadi Program Prioritas
Bantuan Buku Bermutu untuk Perpustakaan Desa Menjadi Program Prioritas
Jakarta - Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Nani Suryani menyampaikan program prioritas Bantuan Buku Bermutu untuk Perpustakaan Desa yang beririsan dengan Program Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial. Saat ini sedang berlangsung dan kini memasuki tahapan penyelenggaraan pendampingan bantuan berupa Bimbingan Teknis secara luring bagi 2.000 tenaga perpustakaan desa/kelurahan/TBM.
Hal ini disampaikan dalam Apel Pagi, Senin (20/5/2024). Dia menjelaskan kegiatan ini demi terwujudnya peningkatan kinerja Perpusnas. “Bimbingan Teknis secara daring akan diselenggarakan mulai bulan Juni 2024 dan diikuti oleh 8.000 pengelola perpustakaan desa/kelurahan/TBM untuk mendampingi pemanfaatan bantuan buku bacaan guna meningkatkan minat baca Masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu dia juga menjelaskan dalam arahan apel pagi tersebut, Perpusnas telah melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan pada tanggal 14 sampai dengan 15 Mei 2024 lalu dan telah menghasilkan rekomendasi yang mewakili seluruh Perpustakaan di Indonesia sebagai masukan perencanaan kebijakan pemerintah di bidang perpustakaan.
Nani menekankan ada 3 isu penting yang menjadi pembahasan khusus pada acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan pertama, Isu Penguatan Budaya Baca dan Literasi, kedua, Isu Pengarusutamaan Naskah Nusantara, dan ketiga, Isu Standarisasi dan Tenaga Perpustakaan.
Ia juga menambahkan pada tanggal 17 Mei 2024 yang lalu, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mencanangkan Gerakan Literasi Desa yang menjadi puncak acara Hari Ulang Tahun ke-44 Perpusnas dan Hari Buku Nasional 2024. Dalam arahannya Wapres menyampaikan beberapa hal penting yaitu: pertama, menjalin koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak serta melibatkan para pegiat literasi. Kedua, memanfaatkan teknologi digital dalam meningkatkan literasi informasi sehingga informasi yang didapat tetap relevan dan menghasilkan layanan berkualitas bagi masyarakat desa. ketiga, menghargai budaya dan tradisi desa serta nilai-nilai kearifan lokal yang selama ini mampu membina masyarakatnya untuk terus belajar dan berpengetahuan dan keempat, mendorong agar memperluas cakupan Gerakan Literasi Desa sebagai pelengkap program pembangunan dan peningkatan kualitas perpustakaan di daerah.
“Gerakan Literasi Desa diharapkan dapat mengajak partisipasi aktif masyarakat desa untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing, terutama dalam membangun desa di Indonesia,” tutupnya.
Reporter : Ahmad Kemal Nasution