HAMKA Filsuf Nusantara Terbesar Abad 20
HAMKA Filsuf Nusantara Terbesar Abad 20
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya HAMKA adalah ulama-pujangga genius yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Tak ada yang meragukan kegeniusan sosoknya yang berhasil menulis Tafsir Al-Azhar dalam penjara semasa rezim Soekarno. Bahkan, sosoknya layaknya disandingkan dengan deret filsuf besar dari Eropa.
Mantan ketua MUI pertama (1977-1981) ini banyak menulis karya besar, baik dalam bentuk sastra Melayu maupun kitab-kitab, sehingga tahun 1959, Hamka mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar, Kairo, atas jasanya dalam syair Islam dengan bahasa Melayu. Tahun 1974, dia memperoleh gelar kehormatan dari Universitas Prof. Dr. Moestopo. Karena banyaknya buku yang ditulis, ia disebut sebagai “Hamzah Fansuri Era Modern”.
Meskipun mempelajari filsafat secara otodidak, karya filsafatnya yang berjudul “Falsafat Hidup” layak diapresiasi dan cukup untuk mendaulatnya sebagai filsuf terbasar Nusantara di abad 20. Karya-karya Hamka dikenal dan menjadi perhatian umum, diantaranya Tafsir Al-Azhar, Tenggelamya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka’bah, dan Merantau ke Deli.